Singing Hatsune Miku

Jumat, 01 Mei 2015

Menangani Para Pengkritik

Diposting oleh Unknown di 02.04 1 komentar

Menangani Para Pengkritik


BUKU DINILAI DARI SAMPULNYA DAN BEGITU PULA DENGAN ANDA
“Jangan menilai buku dari sampulnya” Atau dengan kata lain, jangan menilai seseorang atau sesuatu hanya dari penampilannya.

            Hal ini memiliki tujuan baik, tetapi saat ini mungkin anda mulai mengamati bahwa itu jarang terjadi, terutama dalam bisnis, ketika orang selalu menilai satusama lain sehingga kesan pertama sangat penting – dan itu memang berarti segala-galanya.
Di setiap interaksi, mereka akan terus menilai diri Anda. Jadi, itulah sebabnya mengapa salah satu cara terbaik untuk mengtasi kritik adalah menghindarinya dari awal dengan memperhatikan secara seksama bagaimana diri Anda memberi kesan terhadap orang lain.

JANGAN JADI ORANG TERAKHIR YANG TAHU BAGAIMANA TINDAKAN ANDA

            Anda benar-benar perlu tahu secara teratur tentang bagaimana anda sedang dinilai oleh orang lain, terutama ketika kabar penilaian itu tidak baik, anda dapat membuat penyesuaian yang selaras, bukan malah terkejut saat penilaian kineja berikutnya.

JANGAN PERNAH MENOLERANSI ATASAN PENGANCAM - BAHKAN JIKA ANDA HARUS BERHENTI BEKERJA

            Apakah bertemu atasan punya banyak kesamaan dengan jatuh terduduk diatas sebuah pohon kaktus?
            Ada banyak jenis manajer payah, tetapi yang paling umum adalah atasan pengancam. Modus operandi atasan pengancam ini sering melibatkan jenis pemikiran seperti “Mereka tidak akan pernah memecat saya karena saya menghasilkan uang begitu banyak bagi perusahaan” atau “saya bisa melakukan apapun yang saya inginkan karena sayalah orang terbaik yang mereka punya”

Strategi-strategi untuk berhati-hati menangani sikaktus

v  Tanyakan kepada diri anda sendiri, apakah anda benar-benar baerurusan dengan pengancam?
v   Gabungkan kekuatan
v   Segera hentikan sebelum berkembang
v   Tidak ada alasan
v   Bicaralah saat anda berdua saja dengan atasan
v   Hindari analisi psikologis dan fokus pada perilaku tertentu.
v   Berlatihlah sepeti seorang zen

TIDAK PERLU JADI TEMAN TERBAIK BAGI SEMUA ORANG – ITU TUGAS SEEKOR ANJING

            Menjadi “terlalu baik” akan menumbuhkan bibit ketidakpercayaan dengan orang lain dan membuat anda curiga. Hal ini juga dapat mengganggu efektivitas anda dan anda akan kehilangan rasa hormat.

PENYIKSA TERBESAR ANDA MUNGKIN TERBUKTI SEBAGAI GURU TERBESAR ANDA

            Kita tidak akan bisa menyukai setiap orang yang bekerja bersama selama kaier kita. Namun, kadang-kadang, bahkan orang-orang yang tidak terhubung dengan kita bisa berubah menjadi guru luar biasa begitu kita mempelajari cara menggabungkan pengendalian diri dengan sedikit investigasi seperti seorang detektif.

TAHU DIMANA BATASAN ANTARA PERBAIKAN DIRI DAN PENGHANCURAN DIRI
            Kadang-kadang kritikus terburuk Anda bukanlah orang lain tetapi diri sendiri. ada baiknya untuk sadar diri. Ada baiknya mulai sadar untuk mengembangkan diri dan keterampilan dalam pekerjaan. Dan ya, memang benar bahwa selalu ada sesuatu yang dapat anda lakukan untuk menjadi lebih baik. Namun, semua ini hanya masalah tingkat kepercayaan diri.

TETAP TENANG DI KURSI PANAS

            Kebanyakan orang mengikuti penilaian dengan wajah dingin dan tidak mengerti, atau seperti seorang klien lain mengatakan, “menunggu keajaiban doa” akibatnya, orang sering melihat kebelakang pada hasil penilaian mereka dengan perasaan menyesal.

SARAN UNTUK MEMULAI PENINJAUAN KINERJA BERIKUTNYA

       Buatlah persiapan
        Bersikap objektif dan tanpa emosi semaksimal mungkin
        dengarkan tanpa intrupsi
        tanyakan kepada diri anda, “apakah umpan baliknya khusus dan perlu tindakan lanjut?”
        lakukan tindak lanjut sepanjang tahun

KESIMPULAN

            Kadang-kadang dikatakan Anda dapat menghindari kritik dengan cara tidak melakukan apa-apa, tidak berkata apa-apa, dan tidak menjadi apa-apa. Tetapi  tetap saja, kemudian anda pun akan dikritik karena tidak berbuat apa-apa. Jadi, tindakan menghindar bukanlah jawabanyya. Sebagian oang yang pernah sukses akan membuktikannya, kita sering belajar lebih banyak dari kesalahan ketimbang dari keberhasilan kita.

Sumber : JANGAN ANGGAP SEPELE: SOFT SKILLS by PEGGY KLAUS 

Kamis, 30 April 2015

PENINGKATAN SOFT SKILL DALAM JIWA KEWIRAUSAHAAN MELALUI PEMBELAJARAN LEARNING COMMUNITY

Diposting oleh Unknown di 21.52 2 komentar
PENINGKATAN SOFT SKILL DALAM JIWA KEWIRAUSAHAAN MELALUI PEMBELAJARAN LEARNING COMMUNITY


Fitria Romadhona

D3 Administrasi Bisnis - Politeknik Negeri Bandung

Abstrack

Dari permasalahan sistem pendidikan Indonesia yang cenderung menekankan aspek kognitif berupa prestasi belajar, dibanding aspek lainnya. Di sisi lain dunia kerja dan berwirausaha mempersyaratkan lulusan yang diterima adalah yang memiliki kemampuan teknis (hard skill) dan soft skill yang baik. Tujuan dari artikel ilmiah ini untuk mengetahui penerapan pembelajaran learning community untuk meningkatkan kemampuan soft skill dalam jiwa kewirausahaan. Untuk menanamkan soft skill membutuhkan teladan. Sebagai domain dari kecerdasan emosional, soft skill memiliki peran penting dalam semangat kewirausahaan, dengan keterampilan dan kerja sama akan membuahkan semangat kewirausahaan yang akan mengubah tantangan menjadi peluang.

Kata-kata Kunci : learning community, soft skill, kewirausahaan


Pendahuluan

Perkembangan informasi pada saat ini membawa perubahan, adanya teknologi yang canngih memudahkan laju informasi yang begitu cepat membawa perubahan pada arah positif maupun negatif, banyak sekali masyarakat Indonesia yang tergolong sebagai pengguna informasi dan menyadari akan kegunaan dan manfaat informasi tersebut, namun bayak pula yang sering disalah gunakan Sehingga masyarakat Indonesia perlu mempunyai kematangan dalam memilih, mengolah, memaknai dan memanfaatkan informasi. Dan perlu adanya pendidikan yang menunjang agar manusia dapat memanfaatkan informasi dengan baik. Pendidikan salah satu kebutuhan asasi setiap manusia yang mempunyai kewajiban yang harus di ikuti agar dapat memiliki pemahaman dan kemampuan untuk menjalankan fungsi-fungsi kehidupan.

Pendidikan saat ini ternyata masih terpaku terhadap kemampuan hard skill, ketidakmampuan para pengajar memberikan pendidikan soft skill mengakibatkan lulusan yang hanya pandai pada menghafal pelajaran dan sedikit mempunyai keterampilan ketika sudah berada di lapangan kerja. Mereka akan menjadi robot karena penguasaan keterampilan mereka tetapi mereka lemah dalam memimpin, sehingga mereka merasa sudah menjadi sukses bila hanya memiliki keterampilan, padahal membuat jejaring, dan komunikasi dengan yang lainnya juga merupakan bagian yang tidaak dapat terpisahkan dalam suatu pengembangan diri.

Di sisi lain tuntutan dalam dunia kerja terhadap lulusan perguruan tinggi sekarang ini semakin berat. Bila saat sebelumnya dalam tuntutan kehidupan di dunia kerja hanya menitikberatkan pada knowledge skill, tetapi dunia kerja pada saat ini memperhatikan semuanya, karena ada banyak data empirik dari penelitian-penelitian yang menunjukan bahwa sebenarnya keberhasilan karyawan tidka hanya ditentukan oleh knowledge skills.

Oleh karena itu, diperlukan model pembelajaran yang memungkinkan keefektifan untuk meningkatkan soft skill dalam jiwa kewirausahaan, sehingga hasil pembelajaran tersebut mempunyai relevansi yang tinggi terhadap jiwa kewirausahaan dan kebutuhan lapangan kerja. Model pembelajaran yang sekiranya mampu memenuhi harapan tersebut adalah leaning community.
Learning communities adalah suatu cara belajar yang melibatkan setiap siswa untuk melakukan upaya kegiatan kolektif, kebersamaan dalam membangun pemahaman. Dalam learning community, hasil belajar dapat diperoleh dari kerjasama dengan orang lain. Hasil belajar diperoleh dari sharing antarteman, antar kelompok, antar yang tahu dengan yang belum tahu.

kerjasama dalam pembelajaran learning community ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, dapat dilakukan dalam kelompok belajar secara formal maupun informal atau pula bekerjasama dengan situasi lingkungan yang ilmiah.

Learning community ini akan terjadi apabila terdapat komunikasi yang baik, komunikasi untuk saling berbagi ide gagasan dan pengalaman, adanya komunikasi untuk memecahkan suatu permasalahan, maka akan terciptanya asumsi bahwa ternyata bekerja bersama-sama dalam kelompok lebih baik, karena adanya rasa tanggung jawab satu sama lainnya.

Bisa menjadi seseorang yang diinginkan dan bisa hidup berdampingan bersama sesorang yang diinginkan, yang dapat diandalkan, yang dapat dipercaya, baik ditempat kerja, dalam berwirausaha, maupun di masyarakat mereka harus mampu mengembangkan sikap sikap seperti toleransi terhadap yang berbeda, simpati terhadap sesame, dapat empati, dapat mengendalikan emosi, memenuhi unsur unsur etika dalam bekerja dan unsur – unsur psikologis lainnya. Inilah yang disebut dengan soft skill.

Secara keseluruhan sebenarnya soft skill ini dimiliki oleh setiap manusia dengan kadar dan karakteristik yang berbeda-beda, soft skill tersebut dipengaruhi oleh berbagai kebiasaan, seperti kebiasaan berpikir, berkata, bertindak, maupun bersikap. Namun semua itu dapat berubah jika manusia yang melakukannya mau dan mampu merubahnya dengan bereja keras dan berlatih membiasakan diri dengan hal-hal yang baru yang ada disekitarnya.
Soft skill dalam keterampilan berwirausaha sangan diperlukan, karena didalamnya mengandung keterampilan untuk berkomunikasi, keterampilan dalam berpikir dan menyelesaikan masalah, kekuatan kerja tim, dan etika saat berwirausaha. Melalui penerapan pembelajaran learning community pada kemampuan berwirausaha dpat meningkat, soft skill juga akan dapat meningkat.

Pembelajaran learning community juga mampu meningkatkan keaktifan dalam berwirausaha, keaktifan dalam berinteraksi saat berwirausaha, sehingga harapan saat berwirausaha dapat tercapai dengan baik.

Learning community dalam jiwa kewirausahaan

            Pendidikan kewirausahaan (entrepreneurship) di Indonesia masih sangat kurang memperoleh perhatian yang cukup memadai, baik oleh dunia pendidikan, masyarakat, maupun pemerintah.

            Kewirausahaan pertama kali muncul pada abad ke 18 dan diawali dengan penemuan- penemuan baru seperti mesin tik, mesin uap, mesin pemintal, dan masih banyak lagi penemuan penemuan baru hingga sekarang. Tujuan mereka semua tidak lain adalah untuk menumbuhkan dan perluasan sebuat organisasi melalui inovasi dan kreativitas yang mereka miliki.

Seseorang yang memiliki jiwa yang berani mengambil resiko untuk membuat dan membuka usaha dalam berbagai kesempatan, memiliki jiwa kepemimpinan, berani tampil beda, memiliki inisiatif dan penuh percaya diri merupakan cirri jiwa kewirausahaan.

            Jiwa wirausaha itu sendiri adalah jiwa kemandirian untuk mencari sebuah sumber penghasilan dengan membuka usaha ataupun menyalurkan kreatifitas yang dimiliki seseorang untuk kemudian dijadikan sebuah lahan untuk mencari penghasilan.

Jiwa kewirausahaan ditanamkan sejak seseorang tersebut mulai sadar bahwa uang itu penting dan seseorang tersebut harus memiliki keterampilan, jiwa wirausaha itu pun dapat berkembang jika kita berkerja keras dan sadar betapa bernilainya uang untuk dihasilkan.

Pada dasarnya setiap orang memiliki peluang yang sama besar untuk bisa menjadi seorang pelaku usaha. Namun, sayangnya tidak semua orang berani mengasah bakat dan minat mereka, sehingga wajar saja bila sebagian orang ada yang telah menjadi seorang pengusaha yang sukses dan sebagian lainnya masih ada juga yang belum berani untuk melakukan action dalam menjalankan usahanya. Itu semua dikarenakan pengusaha tersebut memiliki ketakutan untuk mencoba, sehingga mereka memilih mengurungkan niatnya menjadi seorang pengusaha yang sukses.

Dalam menumbuhkan jiwa kewirausahaan dibutuhkan beberapa pembelajaran, salah satunya ialah pembelajaran learning community. Learning community merupakan suatu kamunitas belajar baik itu disekolah maupun di lingkungan lainnya. Didalamnya berlangsung beberapa interangsi antara yang satu dengan yang lainnya, saling berbagi gagasan dan informasi yang mereka punya.

Dan pembelajaran ini dapat terjadi apabila ada pihak yang dominan dalam bekomunikasi, tidak ada pihak yang segan dalam bertanya, dan tidak ada pihak yang paling tahu, semua pihak harus merasa bahwa setiap orang lain memiliki pengetahuan, pengalaman, ataupun keterampilan yang bebeda yang perlu dipelajari.

Pembelajaran learning community mampu meningkatkan keaktifan dalam berwirausaha, mereka yang mempelajari learning community akan mudah beradaptasi dan berkomunikasi dalam berwirausaha, mereka dapat bekerjasama dan berinteraksi dalam dunia bisnis. Mereka juga dapat belajar pada pengusaha-pengusaha yang telahn sukses.


Pembelajaran ini kiranya sesuai untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan. Dalam menyelesaikan masalah kita tidak dapat memecahkanya sendiri, apalagi dalam hal berwirausaha, kita pasti akan membutuhkan orang lain.

Pada saat pembelajarran learning community, kita dapat melakukan kegiatan negosiasi, diskusi, koreksi, komunikasi dengan pengusaha-pengusaha yang telah sukses, konsultasi seputar wirausaha dengan pengusaha yang telah sukses, dan beberapa motivasi guna meningkatkan semangat berwirausaha kita.

            Dengan demikian kita pun harus aktif menggali informasi dalam bediskusi pada saat pembelajaran tersebut dilaksanakan. Dan para pengusaha pun akan membeikan informadi bagaimana mereka dapa sukses hingga dapat seperti sekarang ini. Akhirnya akan menumbuhkan semangat antusisas dalam berwirausaha.

            Akhirnya jika kita mau bekerja keras, mau bekerjasama dengan orang lain, yakin akan suksesnya usaha yang kita miliki, serius dalam mengambil keputusan, mau menambah ilmu pengetahuan dari siapapun dan dimanapun, mempunyai ambisi untuk maju dan sukses, dan pandai berkomunikasi, kita akan menuju puncak karir berwirausaha.
           

Soft skill berwirausaha

            Pendidikan sebagai system pasti selalu melibatkan adanya interaksi baik itu interaksi verbal maupun interaksi non vebal. Sebuah lingkungan atau system, secara teknis berarti seperangkat komponen yang saling berhubungan dan saling keterkaitan, juga bekeja bersama-sama untuk mencapai tujuan.

Terkait dengan tuntutan dunia pendidikan tersebut, ada dua komponen yang termasuk didalamnya yaitu komponen berupa hard skill dan soft skill. Hard skill adalah suatu kemampuan yang dapat didapatkan selama kita di perkuliahan yang menghasilkan sesuatu yang dapat kita lihat dan dapat kita nilai dengan cepat dan segera melalui test dan evaluasi. Dan hard skill adalah skill yang dapat menghasilkan sesuatu yang bersifat visible dan immediate.
           
Soft skill adalah istilah dalam sosiologi yang terkait dengan kecerdasan omosional manusia yang merupakan suatu jajaran dari kepribadian yang baik, disukai masyarakat, ramah, semangat, optimism terhadap orang lain, dan masih banyak lagi. Gabungan antara soft skill dan hard skill merupakan syarat yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan di dunia kerja.

Soft skill merujuk kepada indicator seperti kreativitas, sensitifitas, intuisi yang lebih terarah pada kualitas personal yang berada di balik perilaku seseorang. Moral dan perilaku seseorang yang baik akan membentuk suatu kepribadian yang baik sebagai soft skill. Soft skill atau sering juga disebut people skill dibagi menjadi dua bagian, yaitu intrapersonal skill dan interpersonal skill.

Intrapersonal skill adalah keterampilan seseorang dalam “mengatur” diri sendiri. Oleh karena itu, sebelum berhubungan dengan orang lain seseorang harus dapat memperbaiki diri terlebih dahulu. Interpersonal skill adalah keterampilan seseoang yang diperlukan dalam berhubungan dengan orang lain.

Interpersonal skill mencakup beberapa kemampuan, kemampuan seseorang dalam menghangatkan hubungan, membuat pendekatan yang mudah, membangun hubungan secara konstruktif, menggunakan diplomasi dan teknik untuk mencairkan situasi yang sedang tegang, menggunakan gaya yang dapat menghentikan permusuhan.

            Jika mahasiswa mempunyai kecerdasan emosinal yang tinggi, maka mahasiswa tersebut mempunyai kemampuan kualitas personal dan interpersonal yang tinggi pula. Kualitas personal dan interpersonal pada hakekatnya adalah karakter.
Soft skill dalam keterampilan berwirausaha sangan diperlukan, karena didalamnya mengandung keterampilan untuk berkomunikasi, keterampilan dalam berpikir dan menyelesaikan masalah, kekuatan kerja tim, dan etika saat berwirausaha.

Orang – orang yang memiliki soft skill dapat dikatakan bahwa mereka adalah seseorang yang mempunyai kecerdasan emosi. Wirausahawan sangat perlu mengembangkan kecedasan emosi sehingga ia akan mampu melihat peluang usaha disekitarnya. Orang yang mempunyai kecerdasan emosional tenteu memiliki intuisi yang tajam, dapat menangkap sesuatu yang tidak dapat di lihat oleh orang lain.

Soft skill sebagai wilayah kecedasan emosi sangat berperan dalam jiwa kewirausahaan. Jiwa kewirausahaan adalah bukan urusan kecerdasan akademis, bukan keterampilan menyelesaikan pekerjaan secara sempurna, namun kewirausahaan adalah jiwa dinamis yang menangkap tantangan menjadi peluang.

Ciri pelaku seorang wirausaha tidak diragukan lagi adalah merupakan soft skill yang sangat penting di miliki dan harus menjadi jiwa atau ruh dalam kesehariannya. Lalu ketika soft skill sudah dimiliki sebagai kemampuan internalnya maka seorang wirausahawan segera menjalin hubungan kerja sama melalui learning community dengan pemangku kepentingan dan melakukan komunikasi secara efektif dan memegang prinsip menang/menang.

            Akhirnya jika kita mempunyai soft skill yang baik dan ditunjang dengan pembelajaran learning community, maka akan menentukan kesuksesan kita ketika menjadi seorang wirausaha.

Kesimpulan

Strategi pengembangan soft skill sebagai langkah kecil, penting, dan mendesak untuk suatu perubahan. Dengan melihat realita secara jujur dan objektif, maka orang sadar bahwa menumbuhkan mental wirausaha merupakan terobosan yang penting dan tidak dapat ditunda-tunda lagi. Kita semua harus berpikir untuk melihat dan melangkah ke arah sana.

Soft skill dalam keterampilan berwirausaha sangan diperlukan, karena didalamnya mengandung keterampilan untuk berkomunikasi, keterampilan dalam berpikir dan menyelesaikan masalah, kekuatan kerja tim, dan etika saat berwirausaha. Melalui penerapan pembelajaran learning community pada kemampuan berwirausaha dpat meningkat, soft skill juga akan dapat meningkat.

Pembelajaran learning community juga mampu meningkatkan keaktifan dalam berwirausaha, keaktifan dalam berinteraksi saat berwirausaha, sehingga harapan saat berwirausaha dapat tercapai dengan baik.


Daftar Isi
Kontribusi soft skill dalam menumbuhkan Jiwa kewirausahaan
Hardi utomo
Pengembangan soft skill dalam pendidikan sebagai bekal kewirausahaan
Setya widyawati
Peningkatan soft skill dan prestasi belajar Mahasiswa pada matakuliah metodologi Penelitian melalui pembelajaran Model learning community
Sutrisno, Adjib Karjanto

Melaju Dengan Kecepatan Membaca

Diposting oleh Unknown di 20.07 0 komentar
Melaju Dengan Kecepatan Membaca



     Kegiatan Membaca sehari-hari biasanya terdiri dari pengamatan atas kata-kata yang dicetak secara mencolok, pemahaman, pemilihan, dan penyimpanan. contohnya saja saat kita membeli buku kita pasti akan melihat terlebih dahulu dari kata-kata mencoloknya, dari sampulnya, dan juga dari Content The Book. seperti halnya juga dalam membaca, dalam membaca kita akan terlebih dahulu mempehatikan kata-kata yang mencolok dan pemahaman terhadap kata tersebut.

     Doronglah Keterampilan membaca anda untuk mengejar kemampuan mental anda dengan cara menyingkirkan mitos mitos tentang membaca. karena sebenarnya mitos mitos tersebut dapat mengganggu kita dalam hal membaca, kita akan terprovokasi untuk tidak membaca hanya gara-gara sebuah mitos

     Mitos tentang membaca itu sulit, anda tidak moleh menggunakan jari anda ketika membaca, membaca harus dilakkukan dengan mengeja kata per kata, anda harus membaca perlahan-lahan supaya dapat memahami isinya. mitos-mitos tersebut yang dapat menjadikan kita tidak mau membaca dan malas untuk membaca.

   Menggantikan mitos-mitos kuno dengan gagasan-gagasan baru merupakan langkah pertama dalam menciptakan keterampilan membacadengan membaca itu mudah, tidak ada salahnya membaca dengan menggunakan jari sebagai petunjuk, anda boleh membaca dengan cepat dan tetap memahami isi bacaan anda, karna bagi sebagian orang, mereka lebih dapat memahami isi bacaan ketika mereka membaca isi bacaan tersebut dengan cepat.

Kiat-kiat untuk membaca
  •  “Mempersiapkan diri”  
  •  Meminimalkan Gangguan
  •  Duduklah dengan sikap tegak
  •  Luangkan waktu beberapa saat untuk menuangkan pikiran
  •  Gunakan jari anda atau benda lain sebagai petunjuk
  •  Lihat sekilas bahan bacaan anda sebelum mulai membaca

Kiat-kiat untuk Memahami Bacaan
       Jadilah Pembaca yang aktif
       Baca gagasannya, bukan kata-katanya
       Libatkan seluruh indra anda
       Ciptakan minat
       Buat Peta Pikiran bahan bacaan tersebut


   Untuk meningkatkan kecepatan dan pemahaman, ikuti rutinitas ini selama sepuluh menit setiap hari.

  •      Pilihlah tempat yang tenang untuk  membaca.
  •          Periksalah fisiologi anda
  •      Lihat buku itu sekilas selama satu menit
  •    Putar balik buku itu dan berlatihlah membalik-balik halaman
  •     Putar kembali buku itu dalam posisi yang benar 







 

Character Building Fitria Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei